AlBaqarah: 155-157) Semoga kita dapat memahami bahwa Allah tidaklah hanya berbuat baik terhadap sesama, namun yang lebih utama dan semestinya tidak disampingkan adalah berakhlaq baik terhadap Allah. Hanya Allah yang memberi taufik. Diselesaikan di Pangukan, Sleman, 26 Shofar 1431 H. Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal.
Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia melalui agama Islam rahmatan lil alamin. Sebagai umat Islam, kita patut mencontoh akhlak Rasul. Apa sajakah akhlak Rasul yang harus kita contoh? Simak ulasannya pada artikel berikut ini. Kita sepatutnya mencontoh akhlak Nabi atau Rasul terakhir sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa demikian? Ada beberapa alasan mengapa kita harus meneladani akhlak Rasul. Baca juga Miliki 10 Sikap Akhlakul Karimah Ini Jika Anda Ingin Masuk Surga Alasan Mengapa Kita Harus Meneladani Akhlak RasulAkhlak Rasul yang Patut Kita Contoh 1. Berpegang Teguh Terhadap Kejujuran2. Senantiasa Berhusnudzan Berprasangka Baik3. Selalu Menjawab Salam4. Tidak Ikut Campur Urusan Orang Lain5. Menjaga Pandangan dari yang Haram Yuk, Subscribe Sekarang Juga!6. Mengerjakan Perbuatan Amal Ma’ruf Nahi Munkar Related posts Alasan Mengapa Kita Harus Meneladani Akhlak Rasul Sumber Rasulullah adalah manusia yang paling baik ibadahnya. Bahkan sampai-sampai bengkak kakinya. Rasul adalah orang yang paling bertakwa di antara orang-orang bertakwa Rasulullah adalah manusia yang paling mulia dan terpuji baik di langit maupun di bumi,di dunia dan di akhirat. Rasulullah SAW adalah sebaik-baiknya mahluk Allah di muka bumi ini. Baik akhlaknya maupun bentuknya. Rasulullah adalah manusia yang paling suci dan manusia yang diharapkan syafaatnya di hari kiamat kelak Rasulullah adalah manusia yang sabar dalam menyampaikan dakwah. Ia tidak pernah dendam, apalagi sakit hati. Setelah Anda mengetahui alasan mengapa harus meneladani akhlak Rasulullah, ketahui pula dengan jelas beberapa akhlak mulia Baginda Rasulullah SAW yang perlu kita contoh. 1. Berpegang Teguh Terhadap Kejujuran Sumber Rasulullah SAW dikenal sebagai orang yang sangat jujur sehingga mendapatkan gelar Al Amin yang artinya dapat dipercaya. Allah SWT pun sangat menyukai hamba-nya yang berperilaku jujur. Untuk zaman sekarang, orang yang memiliki sifat jujur itu sangat jarang. Tapi, sebagai umat Islam, hendaklah kita bersikap jujur. Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat 23-24 yang berbunyi مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَىٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا لِيَجْزِيَ اللَّهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ إِنْ شَاءَ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا Artinya “Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka pula ada yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah janjinya, agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang jujur itu karena kejujurannya, dan mengazab orang munafik jika Dia kehendaki, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Dari ayat Al Quran di atas menyatakan bahwa Allah akan memberikan balasan bagi orang yang jujur. Begitupula Allah akan memberikan azab kepada orang-orang yang munafik. Semoga kita dimudahkan untuk memiliki akhlak yang mulia ini, yaitu selalu berlaku jujur dalam segala hal. 2. Senantiasa Berhusnudzan Berprasangka Baik Sumber Berhusnuzhan atau baik sangka akan membuat setiap pribadi menjadi lapang dan mengalami ketenangan jiwa. Selain itu, dengan berprasangka baik kepada sesama akan membuat komponen umat Islam Islam bersatu, saling bekerjasama dan tidak terjadi perpecahan. Sedangkan bersuudzan atau berburuk sangka hanya akan menimbulkan “kesempitan dada” bagi pelakunya serta menjadi pemicu awal manusia untuk saling membenci dan memusuhi saudaranya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW “Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta.” Bukhari Hadist itu jelas menunjukkan bahwa seorang muslim harus menjauhi sifat berburuk sangka kepada orang lain apalagi sesama muslim. Alangkah lebih baiknya jika mencari tahu terlebih dahulu kebenarannya. 3. Selalu Menjawab Salam Sumber Mengucapkan salam hukumnnya adalah sunnah dan menjawab salam hukumnya wajib. Sebab salam merupakan salah satu tanda cinta untuk sesama muslim. Dari Abu Hurairah radiallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan tidak dikatakan beriman sebelum kalian saling mencintai. Salah satu bentuk kecintaan adalah menebar salam antar sesama muslim.” HR Muslim No. 54 Baca juga Hadits Ciri Ciri Orang Munafik dan Cara Mengatasinya Menurut Rasulullah 4. Tidak Ikut Campur Urusan Orang Lain Sumber Mencampuri urusan orang lain yang bukan privasi diri sendiri pada dasarnya sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW juga telah mengajarkannya kepada seluruh umat muslim. Selain akan menimbulkan fitnah, ikut campur dalam urusan orang lain dikatakan akan mengurangi kebahagiaan seseorang. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat 58 yang berbunyi وَالَّذِيۡنَ يُؤۡذُوۡنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتِ بِغَيۡرِ مَا اكۡتَسَبُوۡا فَقَدِ احۡتَمَلُوۡا بُهۡتَانًا وَّاِثۡمًا مُّبِيۡنًا Artinya “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” Al-Ahzab 58 5. Menjaga Pandangan dari yang Haram Sumber Menjaga pandangan mata dari memandang hal-hal yang diharamkan oleh Allah merupakan akhlak yang mulia, bahkan Rasulullah SAW menjamin masuk surga bagi orang-orang yang salah satu dari sifat-sifat mereka dalam menjaga pandangan. Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Abu Umamah berkata, ”Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Berilah jaminan padaku enam perkara, maka aku jamin bagi kalian surga. Jika salah seorang kalian berkata maka janganlah berdusta, dan jika diberi amanah janganlah berkhianat, dan jika dia berjanji janganlah menyelisihinya, dan tundukkanlah pandangan kalian, cegahlah tangan-tangan kalian dari menyakiti orang lain, dan jagalah kemaluan kalian.” 6. Mengerjakan Perbuatan Amal Ma’ruf Nahi Munkar Sumber Amal ma’ruf nahi munkar dalam istilah fiqh disebut dengan al Hisbah Perintah yang ditujukan kepada semua masyarakat untuk mengajak atau menganjurkan perilaku kebaikan dan mencegah perilaku buruk. Bagi umat Islam, amal ma’ruf nahi munkar adalah wajib, sebab syariat Islam memang menempatkannya pada hukum dengan level wajib. Dan siapa pun dari kita yang meninggalkannya, maka kita akan berdosa dan mendapatkan hukuman berupa siksa yang sangat pedih dan menyakitkan. Dari Abu Sa’îd al-Khudri Radhiyallahu anhu, pernah berkata “Aku pernah mendengar Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya kekuasaannya; jika ia tidak mampu, maka dengan lidahnya menasihatinya; dan jika ia tidak mampu juga, maka dengan hatinya merasa tidak senang dan tidak setuju, dan demikian itu adalah selemah-lemah iman.’” Nah, itulah beberapa akhlak mulia yang Rasulullah contohkan pada umatnya yang perlu kita ketahui. Untuk itu, umat muslim dianjurkan untuk mencontoh akhlak Rasulullah agar kehidupannya di dunia mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan mendapatkan balasan Surga di akhirat kelak. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Boleh bagikan artikel ini sebagai bentuk mengingatkan kebaikan pada sesama. Jangan lewatkan informasi menarik lainnya hanya di situs blog Evermos. Related posts

AkhlakTerhadap Pemimpin. 22-07-2022; Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa, 4: 59)

Jikaseseorang menjauhi segala hal yang tidak disukai Allah SWT dan Rasul-Nya SAW, dia memiliki tingkat taqwa yang lebih tinggi. 3. Kewajiban manusia sebagai ciptaan kepada penciptanya yaitu Allah SWT salahsatunya adalah dengan mengakhlakinya, akhlaq terhadap Allah SWT harus senantiasa kita lakukan dan mengaplikasikannya, mengakhlaki 2Disamping akhlak kepada Allah Swt, sebagai muslim kita juga harus berakhlak kepada Rasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak berjumpa dengannya, namun keimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak baik kepadanya, sebagaimana keimanan kita kepada Allah Swt membuat kita harus berakhlak baik kepada-Nya. Akhlakmenurut pandangan Islam mencakup berbagai aspek, dapat mencakup akhlak terhadap Allah dan terhadap sesama makhluk seperti manusia dan lingkungan. 1. Akhlak terhadap Allah Swt. Landasan umum berakhlak terhadap Allah Swt. adalah pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji; demikian agung sifat itu yang semua Akhlak Kedustaan Mereka Terhadap Allah dan Rasul-Nya. Kajian Tafsir Surah Al-Maa'idah ayat 61-62. Penulis. kecilnya - Oktober 26, 2020. 0. 228. Kajian Tafsir Surah Al-Maa’idah ayat 61-62. Contoh tipu daya orang-orang Yahudi, sikap main-main mereka, kedustaan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya, banyak di antara mereka berlomba dalam berbuat B Dasar Akidah Akhlak. Dasar aqidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan sumber-sumber hukum dalam Islam yaitu Al Qur’an dan Al Hadits. Al Qur’an dan Al Hadits adalah pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia. a Mensucikan Allah SWT dan memuji-nya. b. Bertaqwa (berserah diri) kepada Allah SWT setelah berbuat atau berusaha lebih dahulu. c. Berbaik sangka kepada Allah SWT Akhlak Terhadap Sesama Manusia a. Akhlak terhadap Oran Tua diantaranya sebagai berikut : 1. Memelihara keridaan orang tua 2. Berbakti kepada orang tua 3.
KesempurnaanAkhlak Rasul SAW. Kesempurnaan Akhlak Rasul SAW – Akhlak berkaitan dengan tingkah laku atau perbuatan seseorang, yang dapat disebabkan oleh faktor alamiah –sudah ada sejak lahir, atau biasa disebut dengan watak dan karena kebiasaan atau latihan. Akhlak dibedakan menjadi dua macam, yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela.
YasirAbdul Rahman : Berakhlak Dengan Akhlak Allah . 96 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam | Vol. VIII, No. 1, Desember 2013 menampilkan diriNya sebagai figur yang tidak segan-segan dengan segala keagungannya menjadi pelayan atas ummat manusia. Allah SWT menyatakan dengan jelas mengenai kesempurnaanNya dalam melayani
Akhlak(Ar.: al-akhlak, jamak dari al-khulq = kebiasaan, perangai, tabiat, dan agama). Tingkah laku yang lahir dari manusia dengan sengaja, tidak dibuat-buat, dan telah menjadi kebiasaan. Kata akhlak dalam pengertian ini disebut dalam Al-Quran dengan bentuk tunggalnya, khulq, pada firman Allah SWT yang merupakan konsiderans pengangkatan
tNQVb8d.
  • oeccsi659e.pages.dev/796
  • oeccsi659e.pages.dev/712
  • oeccsi659e.pages.dev/82
  • oeccsi659e.pages.dev/54
  • oeccsi659e.pages.dev/879
  • oeccsi659e.pages.dev/2
  • oeccsi659e.pages.dev/631
  • oeccsi659e.pages.dev/574
  • akhlak terhadap allah dan rasul